SariAgri – Kegemaran memiara ikan hias tidak cuma terjadi di model ikan air tawar seperti Koi, Arwana, Louhan dan Cupang. Banyak macam ikan laut pula terkenal di kelompok kolektor ikan hias.

jenis ikan hias gematodiatrofi.hua.gr/wiki/index.php?title=Lain_dengan_Air_Tawar_Ini_Teknik_Koleksi_Ikan_Hias_Air_Laut Tipe ikan hias air tawar serta air laut punyai kemiripan dalam menjaganya, ialah perlu kolam atau aquarium yang bersih dari amonia dan air fresh.

Penyuka ikan hias air laut yang pemilik merk Java Aquatic, Steven Ponto, memberinya panduan langkah tepat biar ikan yang dipiara lolos dari penyakit dan terus fresh. Salah satunya:

• Melengkapi kolam atau aquarium dengan Filter air

• Siapkan lampu teristimewa untuk menolong metabolisme ikan

• Jumlah dan besar ikan harus menyerasikan ukuran kolam atau aquarium

• Membuat arus bikinan, buat ikan berwatak penerjang arus atau petualang

• Isi aquarium beserta air laut asli atau hasil memanfaatkan formulasi privat (formulasinya dipasarkan bebas serta ada nyaris di semua toko perabotan ikan hias)

• Teragendakan periksa tingkat oksigen air aquarium dengan alat khusus (tingkat oksigen air begitu pengaruhi ketahanan ikan)

• Isi aquarium dengan pasir atau kerikil yang dimanfaatkan menjadi wadah bakteri (kurangi amonia sisa kotoran ikan)

• Saat sebelum masuk aquarium, ikan harus lewati bagian karantina

• Dalam satu hari, ikan laut dapat makan 8 – 10 kali

Menurut Ponto, sebelumnya beli ikan hias air laut yakinkan ke penjualnya jika ikan itu telah lewat saat karantina.

“banyak hama atau bakteri negatif yang melekat di ikan laut yang anyar dipindah dari komunitas aslinya. Kalau tak diisolasi dan lewat sesi pembersihan, ikan dapat sakit, mati serta mencemari ikan yang lain lebih dahulu ada di aquarium atau kolam” tutur Steven Ponto.

Dibandingkan ikan hias air tawar, ikan hias air laut bertambah banyak makan serta bergerak. Dalam satu hari, ikan air laut dapat makan 8 sampai 10 kali.

ikan hias kecil Mau ketahui lebih banyak terkait metode tepat piara ikan hias air laut ? baca interviu Steven Ponto dalam program Suara Agri berikut di bawah ini :